B. Indonesia

Pertanyaan

Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis

1 Jawaban

  • Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal berbagai jenis karya sastra. Salah satunya adalah fabel. Secara sederhana, fabel dapat diartikan sebagai kisah fiksi/imajinasi yang menampilkan karakter binatang serta menyampaikan pesan-pesan moral. Bahasa yang digunakan dalam fabel biasanya sederhana. Hal ini untuk membantu para pembaca fabel yang kebanyakan berusia muda. Dengan menggunakan kombinasi gaya bahasa yang sederhana dan karakter hewan, para pendengar cerita fabel menjadi tertarik dengan cerita yang disampaikan dan pesan yang terdapat dalam cerita fabel pun dapat dengan mudah disampaikan.


    Pada kesempatan kali ini, kita diminta untuk menentukan tokoh antagonis, protagonis, dan tritagonis dalam sebuah fabel yang berjudul "Kucing dan Tikus". Peran protagonis dapat diartikan sebagai tokoh dalam cerita yang memainkan karakter baik. Sebaliknya, antagonis dapat diartikan sebagai tokoh dalam cerita yang memainkan karakter jahat. Sementara itu, yang dimaksud dengan tritagonis merupakan tokoh dalam cerita yang berfungsi sebagai penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.


    Sebagai pertimbangan, berikut kakak sajikan fabel "Kucing dan Tikus".

    Dahulu kala kucing dan tikus bersahabat. Kemana saja kucing pergi, tikus selalu ikut. Pada suatu hari tikus berkata.

    Tikus : “Hai, kucing!”

    Kucing : “Ada apa?”

    Tikus : “Mari kita makan lame.”

    Kucing : “Dimana kita bisa mendapatkan lame.”

    Tikus : “Itu disana, digantung dirumah pak tani. Lamenya amat banyak. kita akan puas memakannya.”

    Rupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba tikus dan kucing berangkat kerumah pak tani. Setiba dirumah pak tani, kucing dan tikus amat terkejut. Ternyata, dirumah pak tani sedang ada pesta perkawinan. Kucing dan tikus menunggu sampai pesta itu usai. Akhirnya, mereka bersepakat, tikus akan memanjat ke atas, kucing menunggu dibawah. Sebelum memanjat keatas tikus berpesan.

    Tikus : “Kalau sudah lame yang jatuh kesini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai lame itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!”

    Akhirnya tikus memanjat keatas tempat lame digantung. Sesampainya diatas, ia pun mencari lame yang bagus dan besar untuk dijatuhkan kebawah agar ditangkap kucing. Timbul niat curang tikus. Setelah ia menemukan lame yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil mengadahkan kepalanya keatas.

    Kucing : “Kok, lama benar tikus diatas? Tikus sudah mendapatkan lame apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali!”

    Tikus pun mendapatkan lagi lame yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerak tali pengikat lame itu. Belum selesai tali pengikat lame itu digerek, karena kekenyangan, tegang dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus salah injak dan terjatuh. Sebelum sampai kebawah tikus berkata.

    Tikus : “Jangan kau makan saya. Saya adalah tikus kawanmu, jangan makan saya!!!”

    Kucing : “Lamee…..e…..ee…..!”

    Tikus : “Aduh, saya bukan lame! Saya kawanmu! Saya belum sempat menjatuhkan lame itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing saya bukan lame!!!!!”

    Kucing : “Lameeee……me…..me…..ong!!!!”

    Kucing tetap tidak menghiraukan tikus dan merasa ditipu olehnya. Disinilah asal mulanya kucing dan tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada kucing yang memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada tikus, sebab tikus telah memakan lame sendiri. Sejak saat itu, kucing dan tikus bermusuhan. Sejak saat itu pulalah pertama kalinya kucing memakan tikus, sebab kucing selalu beranggapan bahwa tikus adalah lame.


    TOKOH PROTAGONIS -> Kucing

    TOKOH ANTAGONIS -> Tikus

    TOKOH TRITAGONIS -> -


    Contoh lain tentang tokoh protagonis dapat kamu pelajari pada halaman berikut:

    https://brainly.co.id/tugas/5408953


    Simpulan:

    Tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis merupakan penokohan dalam cerita yang didasarkan pada sifat suatu karakter.



    Kelas: VIII

    Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

    Kategori: Sastra

    Kata kunci: fabel, kucing dan tikus, antagonis, protagonis, tritagonis


Pertanyaan Lainnya